Kamis, 01 November 2012

Di Dunia Maya, Ku Temukan Cinta
oleh: Yunietha Sari Mangalla

          Pagi hari Arief duduk di depan ruang kelasnya sendirian. Dia sibuk menatap layar hapenya dan senyum-senyum sendiri tak karuan. Beberapa orang yang lewat tidak heran dengan sikap Arief yang seperti itu. Seperti biasanya, Arief pasti sedang berchating ria. Arief adalah seorang maniak chating dan internet. Sudah beberapa kali dia dikeluarkan dari kelas, gara-gara ketahuan sedang chating saat pelajaran berlangsung. Namun, dia tidak pernah jera. Saat dikeluarkan dari kelas, dia memilih pergi ke kantin dan melanjutkan ritualnya yaitu chating.Pagi itu saat sedang asik-asiknya chating, tiba-tiba seorang cowok menghampirinya.


           “Woy Rief, chating lagi loe.” Kata Andre sambil menepuk pundak Arief, sehingga membuat Arief kaget.
           “Astaganaga.. Ya Allah..” Kata Arief kaget. “Ngapain sih loe, ngagetin gue aja.” Lanjutnya.
           “Sorry boy. Btw, loe chating apaan sih, gue lihat loe makin hari makin kayak orang gila tao nggak? Nggak jera loe ya, hampir tiap hari loe dikeluarin mulu dari kelas.” Komentar Andre
           “Seperti remaja pada umumnya, hal itu biasa saja dan sering terjadi di kota-kota besar. Hehe.. Chating di Mig33. Seru nih, loe kudu nyoba.” Ucap Arief
           “Apa serunya sih chating kayak begituan. Buang-buang waktu aja.”
           “Seru tao. Di sini loe bisa cari temen di daerah mana aja. Kalau ada yang cocok, bisa dapat jodoh. Hehehe.. Penggunanya kan banyak banget.”
           “Halah.. Loe kayak sales panci aja, promosi chating kayak gituan. Dasar MAON..!!!!!”
           “Apaan tuh maon? Bahasa planet jangan loe bawa-bawa kemari, gue ngggak ngerti.”
           “Manusia Online.” Teriak Andre di telinga Arief
           “Kira-kira donk loe, kayak gue budek aja.” Ucap Arief
           “Sorry boy. Hehehe..” Kata Andre cengengesan

∞∞∞
           Seperti biasanya, Arief berchating ria dengan teman-temannya di dunia maya. Tiba-tiba muncul tanda private chat di layar hapenya. Tanpa buang-buang waktu, Arief segera melihatnya.

           “Hai prince_god.. Boleh kenalan?” Sapa Orang tersebut. Dia memiliki nick gadis_dudul. Unik menurut Arief, segera Arief membalasnya
           “Boleh.. Nama gue Arief, loe??” Balas Arief
           “Gue Acha. Loe sekolah di mana?”
          “Gue sekolah di Smansa, loe?”
          “Oya? Gue juga sekolah di situ. Kelas berapa loe?”
          “XII IPS 3, loe?”
          “Gue XII IPA 5.”

           Obrolan mereka pun berlanjut sampai membicarakan hobby masing-masing. Tak terasa sudah larut malam, Arief pun off dari chating dan segera pergi tidur.

∞∞∞
           ..Krrrrrriiiiiiiinnnnnnngggggggg..
           Bel berbunyi menandakan waktu istirahat. Murid-murid keluar dari kelas dengan berdesak-desakan. Andre bergegas menuju kantin seorang diri. Seperti biasanya, Arief duduk di kursi depan ruang kelasnya untuk berchating ria. Tak berapa lama, Andre kembali dari kantin dengan membawa banyak makanan kecil dan dua kaleng minuman dingin. Dia pun segera menghampiri Arief.

           “nih pesanan loe.” Kata Andre sambil memberikan tiga snack dan satu minuman dingin
           “Thank’s ya sob.” Ucap Arief sambil membuka minumannya
           “Iya.. Gue ke toilet dulu bentar. Nitip ya, awas loe makan snack gue.”
           “Nggak percayaan amat sih loe ma teman sendiri. Saat loe kembali, makanan loe masih utuh kok.”
           “Iya.. Iya.. Gue percaya ama loe.” Kata Andre kemudian pergi

           Arief pun melanjutkan berchating ria sambil memakan makanan yang tadi dibeli Andre untuknya. Saat melihat nick Acha online, Arief pun segera mengajak Acha untuk chat. Tak berapa lama, Acha kemudian membalas chatnya. Ternyata Acha anaknya asik untuk diajak ngobrol. Lama-lama Arief pun jatuh hati kepada Acha. Tanpa mereka berdua sadari, jarak mereka berdua tidak begitu jauh dari tempat mereka duduk. Arief meminta nomer hape Acha dan berinisiatif mengajak Acha kopdar (kopi darat) sabtu malam ini, Acha pun menerima ajakan Arief tersebut dan memberikan nomer hapenya kepada Arief. Dari kejauhan, terlihat Andre sedang berbicara dengan seorang cewek. Setelah selesai berbicara dengan cewek tersebut, Andre segera menghampiri Arief.

           “Barusan loe ngomong ma siapa , Ndre?” Tanya Arief
           “Ma Acha, ketua OSIS di sekolah kita. Biasa lah, masalah Osis” Jawab Andre
           “Hach?? Acha?? Ketua OSIS cewek??” Kata Arief kaget, minuman yang diminumnya tanpa sengaja muncrat ke wajah Andre.
           “Kalau kaget biasa aja donk, nggak usah lebay pake acara muncrat segala. Ntar hilang lagi aura kegantengan gue.” Kata Andre dengan pedenya.
           “Ganteng pala loe pitak. Haha.. Kalau dilihat dari sedotan mah, baru loe ganteng. Itu juga sedotannya dilihat dari menara Eifell.. Hahahah.. Kata Arief ngakak sehingga membuat Andre manyun semanyun-manyunnya.
           “Elu kalau nggak chating,, ngeledek mulu kerjaan nya.. huch!!”
           “Sorry sob. Hehehe.”
           “Oya, kenapa loe kaget dengar nama Acha? Ada apa nich?” Selidik Andre
           “Nggak apa-apa kok. Hehe.. Ada ya Ketua OSIS cewek.”
           “Elu haha hehe haha hehe dari tadi, bosen gue dengernya. Ada Lah, buktinya si Acha tuh. Makanya loe jangan chating mulu.” Komenter Andre
           “Iya bawel. Udah yuk masuk, udah bel nih.” Kata Arief.

           Mereka berdua pun masuk ke dalam kelas. Arief masih memikirkan Acha. Dalam batinnya bertanya-tanya, “apa mungkin Acha itu adalah Acha ketua OSIS di sekolah gue? Hmm, sabtu malam gue bakal tao ama dia.”

∞∞∞
           Malam yang dinanti pun tiba, Arief bersiap-siap untuk kopdar bersama Acha di tempat yang sudah mereka sepakati. Beberapa kali dia membaca sms Acha, “Ingat, Café Cinta. Loe pake baju hitam kan? Gue pake dress biru langit.” Arief tiba di café sepuluh menit lebih awal dari waktu yang telah di sepakati. Ternyata Acha telah duduk manis di tempat tersebut. Arief pun segera menghampirinya.

           “Acha kan?” Sapa Arief dengan ragu, takut salah orang. Karna saat itu Acha membelakanginya.
           “Iya. Loe Arief ya.” Kata Acha kemudian membalikkan badannya menghadap Arief. Arief terkejut, sepertinya dia pernah melihat Acha. Hampir saja dia terpesona akan kecantikan Acha.
           “Iya.. Hmm.. Loe bukannya yang kemaren ngobrol ma Andre di depan lapangan kan? Kalau nggak salah, loe ketua OSIS” Tanya Arief memastikan
           “Iya. Loe temennya Andre ya.”
           “Yups.. Andre sohib gue.”
           “Duduk Rief, nggak enak ngobrol sambil berdiri.”
           “Iya..” Jawab Arief grogi

           Mereka berdua mengobrol dengan santai. Arief tak kuasa menahan perasaannya. Dia mencoba untuk tenang. Akhirnya Arief pun memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya kepada Acha.

           “Cha, gue mau ngomong sesuatu sama loe.” Kata Arief gugup
           “Ngomong aja lagi, nggak ada yang ngelarang kok.” Ucap Acha sambil tersenyum
           “Loe mau nggak Cha, jadi cewek gue? Walaupun kita baru ketemu ya, tapi gue ngerasa nyaman aja waktu chating sama loe. Gue bener-bener sayang sama loe, Cha. Gue jatuh cinta sama loe pada chating pertama.” Kata Arief
           “Gimana ya.” Kata Acha sambil berpikir
           “Loe mau kan Cha, jadi cewek gue. Gue butuh jawaban loe sekarang.” Kata Arief dengan sedikit memohon
           “Ya udah, gue mau jadi cewek loe.” Jawab Acha
           “Yes.. Makasih ya, Cha. Sekarang kita resmi jadian nih.” Kata Arief senang
           “Iya.” Jawab Acha
           “Gue sayang sama loe, Cha. Gue nggak bakal ngecewain loe.”
           “Gue juga sayang sama loe.”

           Akhirnya Arief pun menemukan cintanya. Arief sangat senang, begitupun dengan Acha. Andre terkejut dan tidak percaya mendengar kabar kalau Arief jadian dengan Acha. Tak berapa lama, Andre pun mengikuti jejak Arief menjadi maniak chating, dengan satu tujuan yaitu dapat jodoh. Arief hanya tertawa melihat tingkah Andre. Setelah dipikir-pikir, Arief masih tak menyangka dari sebuah chating dia bisa menemukan cinta.

∞∞ The End ∞∞
Kaulah Sang Bidadariku
Oleh: Rian sulaeman farhi

Mentari pagi pun mulai terbit aku harus segera bangun untuk bersiap-siap sekolah maklum lah masih anak sekolah jadi harus bangun pagi-pagi karna takut kesiangan.
Kegundahan pun di rumah begitu ramai oleh aktivitas keluarga ku,
Jam pun menunjukan pukul 06.30 wib saat nya aku harus berangkat sekolah karna perjalanan kesekolahan ku lumayan jauh dan memakan waktu.


Namun seperti biasa mama ku yang selalu perhatian pada ku menyuruh ku untuk sarapan dulu maklum anak paling kecil suka di manja,kadang-kadang aku merasa risih sich malu kan udah gede masih di manja ama mama.


Seperti bisa sarapan ku pagi ini NASI GORENG+TELOR DADAR . . . .
Setelah sarapan aku bersiap-siap buat berangkat sekolah aku pamitan sama mama yang sedang membersih kan ruangan rumah yang penuh debu . . . .

“mah,aku berangkat dulu udah siang nich. . . .?”
“iya,Hati-Hati di jalan nya. . . . .”

Setibanya aku di sekolahan,aku langsung bergegas masuk kelas karna jam masuk sebentar lagi berbunyi. Sebelum bel berbunyi aku dan kedua teman ku seperti biasa mengobrol tentang hal-jal apa aja yang kami lihat di pagi itu seperti suasana dan murid-murid sekolah kami . . .
Ooouuugghh,iya aku lupa meperkenal kan kedua sahabat ku itu nama nya AHMAD dan FAUZI mereka adalah sahabat ku dari kecil,

Bel pun mulai berbunyi tanda nya pelajaran akan segera di mulai,kegundahan di dalam ruang kelas itu kini telah menjadi ruangan yang sunyi tanpa ada suara satu pun . . . .
Pelajaran pun di mulai dan anak-anak semua mengikuti pelajaran hari itu,
Tak terasa jam pulang pun hampir mendekati dan tak lama kemudian bel pulang pun berbunyi,sorak soray anak-anak terdengar di setiap ruang kelas nya . . . .

Semua anak-anak pun berhamburan keluar kelas untuk pulang kerumah nya masing-masing dan aku pun mulai beranjak pergi dari dari ruangan kelas di mana aku mengikuti setiap mata pelajaran,ruangan yang sumpek dengan mata pelajaran yang sedikit aku mengerti . . . .
Sesampai nya aku di rumah mama telah menanti ku dengan makanan di meja makan . . . .

“akhirnya anak mama pulang juga” Kata-Kata manja itu yang selalu mama ucapkan .. . . . .
“ya,iya donk kan anak mama” Aku menjawab ucapan mama tadi . . .

Setelah makan siang aku duduk terdiam melamun kan seseorang entah siapa . . .?
Dan di mana dia berada . . .?
Hanya bayangan sosok wanita itu yang kini ada dalam benak ku saat itu . . .
Tak terasa nada panggilan Hp ku berbunyi dengan nada lagu ( BUTTERFLY ) “pelampiasan cinta mu”

Maklum lagu favorit ku . . . .
Saat aku lihat siapa yang menelepon ku ternyata No nya pun baru dan aku tak tau siapa itu . .
Saat aku angkat telefon nya . . .

“Hello,siapa ini . . . .”
“Hello juga,ayo siapa coba tebak . . .”
Terdengar suara bisik wanita di telinga ku . . .
Sempat aku terdiam memikir kan siapa yah . . . .?
“aku gak tau siapa kamu,soal nya number kamu nya juga baru . . . .? ciapa atuh.”
“aku seseorang yang dulu pernah ada di hati mu dan yang dulu pernah melukai mu . .”
“iya,siapa atuh aku da tau . . . .?”
“pokok nya orang yang dulu pernah nyia-nyian kamu . . “

Makin penasaran aku dengan siapa sich yang menelepon ku . . . .
30 menit pun berlalu kami terus mengobrol dan akhir nya aku tau siapa yang menelepon ku dia ternyata mantan aku ( ika ) . . . .

Saat itu kami pun berlanjut hari semakin hari kami pun terus kontek-kontek kan . . .
Beberapa hari berlalu dan aku pun bertemu dengan nya,banyak perubahan dari nya yang dulu aku kenal dia egois kini telah berubah menjadi tak egois lagi . . . .
Pertemuan itu aku gak sia-sia kan,aku pun mengobrol dengan nya . . . . .
di sebuah taman sekolah di dekat sekolahan kami . . . .

“Gimana kabar nya . . . .?”
aku pun membuka obrolan agar suasana tidak menjadi bosan dan jenuh . . .
“alhamdullilah,baik-baik aja . . .! ! ! !
kamu sendiri gimana kabar nya . . . ? ? ? “
“iya,seperti yang kamu lihat lah,aku baik-baik aja . . . .! ! !” kami pun terus berlanjut mengobrol dan bertukar cerita

Sedikit demi sedikit ternyata aku mulai merasa nyaman berada dengan nya,rasa cinta yang dulu pernah ada untuk nya kini seakan-akan mulai muncul kembali apalagi karna kami sering bertemu dan mengobrol berdua. Tak terasa waktu pun udah hampir sore jam udah menunjukan pukul 15.30 wib,
mungkin karna keasyikan ngobrol dengan nya sampai-sampai tak tau waktu,kami pun mulai beranjak pulang meninggal kan bekas tempat duduk di mana kami bertukar pikiran dan cerita . . . .

Malam pun tiba dengan cuaca yang begitu cerah dan terang. Bintang dan bulan saling memancarkan sinar nya seakan mereka tau apa yang sedang aku rasa kan? Kebahagian yang tak terhingga,
tak henti-henti aku selalu berbicara pada bulan dan bintang itu . . .

“apa mungkin dia adalah sang bidadari ku yang selama ini aku cari . . . . ?

Tak terasa jam pun menunjukan pukul 23.30 wib,aku belum juga bisa tidur karna memikir kan dia rindu, dengan suara nya dia ingin aku sebelum tidur mendengar kan suara nya dulu . . .
saat itu aku pun berniat dan memberani kan diri untuk menelepon nya walau aku tau ini udah larut malam. Namun akhir nya telefon ku pun di angkat dengan nada bahagia aku pun ngobrol dengan nya.

“assalamualikum . . . .”
“walaikum’salam . . . .”
“belum tidur nich . . .”
“belum gak bisa tidur . . .kamu sendiri belum tidur . . . .? “
“sama aku juga gak bisa tidur . . . .! ! ! kenapa kok gak bisa tidur . . . .?”

Begitu lah obrolan kami malam itu suara merdunya membuat ku tak sanggup menahan kebahagian dan kami pun terus berlanjut mengobrol . . . .

“gak tau ada yang lagi aku pikirin nich . . . . kamu sendiri kenapa . . . .?”

aku pun menjawab dengan suara jujur dan lantang . . . .

“mikirin apa atuh . . .? aku gak bisa tidur karna mikir kamu terus.kangen kamu tau . . . .”
“gak . ..! ! ! bohong kamu mah aaaakkkkhhh . . . . .”
“su’er aku mah serius ngapain juga bohong . . . .”
“iya dech aku percaya . . . .

Aku juga sama kok gak bisa tidur karna mikirin kamu,rindu suara mu . . .”
Kata-Kata itu yang dia uacapkan pada ku bahagia rasa nya mendengar dia juga sama merasakan apa yanga aku rasa. Seperti malam itu milik kita berdua saja. Malam pun semakin larut aku pun pamitan padanya.

“ekh, iya udah malem takut nya kamu mau istirahat+mau tidur . . . .? entar besok di sambung lagi yah . . . ? “
“iya,aku juga mulai ngantuk nich . . .”
“ya udah met tidur aja . . . mimpi indah. met ketemu besok . . .? assalamualikum . . .?”
“iya,met tidur juga . . . walaikumcalam . . .”

Aku pun langsung menutup telefon nya dan bergegas untuk tidur. Akhirnya setelah aku mendengar suara nya aku pun bisa tisu juga . . .

Pagi pun telah manyapaku saat aku terbangun terdengar suara sms dari Hp ku (ting ting ting ting), nada pesan masuk berbunyi. Saat aku buka dan aku baca ternyata pesan itu dari nya . . . .

“assalamualikum . . .
met pagi . . .?
udah bangun . . .?
ayo mandi . .
terus sarapan yah . . .?
jangan sampai telat berangkat sekolah nya . . .? “

Seperti itu lah kata-kata sms nya. Kini hari-hari ku pun mulai ceria dan penuh kebahagian dan aku terus berdoa semoga aja dia memang “BIDADARI” yang selama ini aku cari . . .amien . . .amien . . .
*****
TRUE LOVE
     Oleh : Cahya Nuraini - Kenapa harus kamu yang ada dihadapan aku sekarang ? kenapa bukan dia yg sudah ada di hati aku sejak dulu ? aku menyesal dulu telah membencimu, karna mungkin kini ini karma bagiku. Maafkan aku, tinggalkan aku, berikan aku cintanya yang dulu. Bukan dia tuhan.....
Samar-samar telah ku buka mataku karna silau oleh pancaran matahari dari jendela. Ternyata si mbok sosok yang telah merawatku dari kecil.
“selamat pagi non.”
“pagi mbokk,,,”
“nyonya sudah menunggu untuk sarapan non”
“iia mbok, terima kasih”..
     Namaku cicilia valentina nugraha , aku lahir tepat saat hari kasih sayang karna brhrap aku selalu mndapatkan kasih sayang dari semua orang. Memang benar, kehidupanku hampir sempurna. Aku anak yang lumayan pintar yah gak bego-bego amat lah istilah kasarnya. Mempunyai orang tua yang sayang aku, harta berlimpah, paras cantik, banyak teman, dan banyak cowok yang suka. Sekarang ini aku sedang menjalin hubungan dengan seseorang, dia teman sekolahku namanya dani. Sejujurya aku tak terlalu sayang dia, tapi di anak populer di sekolah karna dia keren pastinya dan karna desakan dari teman-temanku untuk mau menerima dani menjadi pacarku, maka akupun menjalin hubungan dengannya, sudah hmpir 4 bulan dan sekarang aku sudah kelas 1 SMA.
“pagi sayang,,” sapa mamaku di meja makan.
“pagi ma, papa mana ?”
“papamu ada meeting, jadi harus berangkat duluan.”
“ohh..” berdua kami sarapan namun tak lama kemudian.......... “pagi....!!!” sapa suara yg tak asing bagiku. Ya, si dani memang bak sopir pribadi bagiku. Kemanapun aku pergi dia siap sedia untuk mengantar. Bahkan tiap pagi dia rela mengantar jemput aku.
“pagi sayang,” sahut mamaku.
     Dia pun mengecup kedua pipiku dan berslaman kepada mamaku. Mereka sudah cukup akrab, dan sudah tidak ada kata malu. Aku bahkan sampai takut jika harus melanjutkan hubungan bersama dani ke jenjang pernikahan krna aku tak benar mencintainya.
“sayang hari ini ada ulangan, kita berangkat sekarang ya, soalnya aku belum belajar” sekaku sebelum dani ngobrol lebih banyak dengan mamaku.
“oh, yaudah ayo. Salim sama mama gih”
kamipun berangkat sekolah melaju dengan mobil bmw nya, dani memang anak orang berpunya sehingga dia menjadi anak terkeren dan paling di kagumi di sekolah.
“sayang, kabarnya hari ini ada murid baru di kelasku.”
“ohhh,,,” jawabku cuek, karna aku memang sedang malas ngobrol dengannya.
“kamu kenapa ? sakit ?” tanyanya smbil berusaha membelai rambutku namun aku mengelak.
“aku enggak apa-apa kok, Cuma sedikit pusing gara-gara begadang semalem”.
“begadang ngapaen ? belajar ?”
“bukan kok, orang aku nonton bola”. Jawabku untuk meredam suasana tegang dalam mobil.
Akhirnya sampailah kami di sekolah.
“sayang aku duluan ya, aku mau nyamperin anak-anak dulu” pintaku “iya”. Kamipun berpisah di jalan menuju parkir sekolah dan aku berjalan sendiri menuju kelas, untunglah aku bertemu teman-temanku. Rani,bella dan lia.
“heyyy, tunggu” teriakku
“ehhh, ini dia putri kita telah datang,” ledek si rani yang memang anaknya goookill abizzz.
“ihh, apaan sihh”
“eh-eh, tau gak, katanya ada anak baru lohh di kelas gue.katanya sih cowo dari jawa, moga-moga ajah cakep.”
     Sela si lia yang anaknya memang suka banget ngeliatin alias tukang nyeleksi cwok. Hampir semua cowok di sekolahan ini dia kenal bukan hanya teman satu angkatan tapi juga cowok-cowok kelas 2 & 3.
“udah tau kok dari si dany” jawabku.
“lia kalau cakep boleh tuh buat gue. Cilla, kita hari ini ulangan fisika kan ? udah belajar lo ?” tanya bella padaku.
     Belum sempat ku jawab namun sudah bel masuk dan akhirnya kami berlarian masuk ke kelas.
     Saat istirahat berbunyi tiba-tiba ada salah satu teman yang memberitahuku
“cilla cilla, si dany berantem di belakang sekolah” fikirku biarkan saja, toh bonyok pun dia yang ngrasaen, dani memang anak sok jagoan. Gara-gara dia banyak teman dan seorang kakak kelas sehingga dia sering mencari masalah dengana anak kelas 1. Namun aku sebagai ceweknya, jadi paling tidak aku harus numpang absent dong ! akupun meluncur ke belakang sekolah. Setelah sampai mulanya aku biarkan saja, ingin melihat siapa yang di hajarnya kali ini dan saat aku tanya pada lia ternyata yang dihajar adalah anak baru. Ku perhatikan muka anak baru tersebut karna bagiku wajah itu tak asing dan baru sja ku sadari ternyata itu Ali, cinta pertamaku saat aku masih SD kelas 5. Meski di bilang masih kecil, tapi tetap tak ada yang menggantikan dia di hatiku. Tercengang, kaget namun bahagia. Langsung saja aku berlari dan berusaha memisahkan perkelahian ini. Jujur saja semua temanku kaget karna tak pernah aku seagresif ini untuk melerai pertikaian dany.
“sudaaahh ! hentikan “ dengan memalingkan wajahku ke muka dany namun ternyata emosi dany belum turun sehigga akulah yang terkena tonjok mautnya, segera saja aku tersugkur jatuh. Dani sangat menyesali namun masih terperangah melihatku jatuh berbeda dengan ali yang langsung mendekapku untuk berusaha menolongku namun langsung di dorong dany jatuh dan menjauhkannya dariku. Aku pun pingsan dan tak ingat apa-apa lagi. Namun aku masih ingat jelas wajah tampan yang setengah kagetnya melihatku sama seperti aku kaget melihat dirinya.
     Setelah sadar ternyata aku telah di kamar. Dan semua temanku telah berkumpul, akupun memanggil lia dan meminta untuk menjelaskannya. “lia, sebenarnya tadi ada apa sih ?”
“tadi itu si dany jengkel sama si ali anak baru itu, gara-gara menurutnya ali itu sok cool dan di gandrungi banyak cewek di kelas. Iya, gue rasa sih di dany mulai merasa kalah saing gitu deh, ali emang gak sekaya dany tapi banyak banget cewek yang minta nomernya.” “termasuk lo ?” sekaku
“pastinya”
“boleh gue minta ?”
“buat apa ?”
“minta maaf atas perlakuan dany”
“ada sesuatu yang lo sembunyiin dari gue...”
“belum saatnya gue cerita li, nanti pasti gue ceritain. Plisss jangan kasih tau ke dany ya !”
“sip”
     Setelah lia memberikan nomer ali, liapun keluar dan dany masuk. Namun aku pura-pura lemas. Saat dany sudah mengutarakan penyesalan dan meminta maaf diapun aku suruh pulang. Saat semuanya sudah pulang akupun tak buang waktu dan langsung menelfon ali. Ragu-ragu ku pencet satu persatu nomer itu. Tuttttt tuuuttt tuuuutt bunyi sambungan telfon yang membuatku sedikit gemetar.
“hallo!” suara yang sedari dulu tetap tak berubah di telingaku. Suara sosok yang penuh kasih syang di hatiku
“hallo, ali” jawabku gemetar senang namun air mataku menetes.
“ini siapa ?”
“kamu tak mngenalku lagi ? ini aku”
“cilla “ namun aku terdiam, mulut ini seperti tak bisa berkata-kata. “cilaa, cilla, jawab aku. Jangan diam cil, aku rindu suara kamu.”
“aku juga al. Aku ingi bertemu denganmu. Besok di taman sekolah” setelah itu aku tutup telfon. Aku lega, ku bahagia dan aku menangis. Tuhannn terimakasih, aku tau kau sayang aku tuhan.
     Keesokan harinya akupun bertemu dengan ali dan di taman sudah ada sosok cowok yang ,menunggu. Bdannya tinggi tegap.
“ali” panggilku lirih dan langsung duduk di sampingnya. Namun dia hanya menatapku dengan dalam.
“kenapa kamu pandang aku seperti itu ?”
“kecantikanmu tak berubah cilla.”
“kamu gombal..”
“tidak,”
“kamu dingin al, “
“kepergianmu telah mengubah sikapku cil, tak sadarkah kamu. Kepergianmu membuatku hancur,, tanpa surat dan kabar”
“aku tak bermaksut al, smpai sekarang pun aku masih sayank kamu, cintaku tak pernah berubah. Kedaan saat itu sedang sulit. Perusahaan papaku bangkrut. Aku harus pindah beberapa kali untuk mendukung ekonomi keluargaku. Aku juga sedih tak bisa lagi berkomunikasi denganmu”. Suasana hening menyelimuti siang itu.
“mana cintamu al ? hilangkah itu ?”.
“entahlah... bertahun-tahun kehilangan yang aku cari dan satu-satunya semangat yang aku miliki. Bagaimana menurutmu. Memang kita masih kecil, tapi persaan itu beda cil.”
“aku tau al,tapi haruskah kau limpahkan keslahan itu padaku ? gadis kecil yang tak tau apa-apa !” tak terasa butiran bening itu tiba-tiba menetes, dan berlinang deras.
“jangan menangis cil, aku tak bermaksud untuk membuatmu menangis. Aku selalu kalah dan luluh jika melihatmu menngis” dan ali langsung memelukku. Dia usapnya kristal bening di pipiku dengan jari-jarinya yang penuh kasih syang. Namun sepertinya memang hari sial kami, dany tiba-tiba muncul dan salah sangka. Tanpa panjang lebar dia menyuruh teman-temannya untuk memegang ali sedangkan dany memukulinya. Ku coba tahan tangan kekar itu semampuku namun naas tetap saja aku kalah tenaga. Dan dengan terpaksa ku peluk dany untuk meredam amarahnya. Dia pun luluh. Ku lihat ali kecewa berat. Dan langsung menundukan kepala.
“dengar ya lo bangsat, jangan pernah lo deketin cewek gue lagi. Sekali lagi gue liat lo deketin cewek gue. Mampuss lo !”
“kalau cewek lo yang deketin gue gimana ?”
tersentak kaget aku bersma rombongan dany. Akupun kaget karna ali mampu berkata begitu, seolah dia tak berusaha melindungiku. “ahhhh, tahikk lo..”
di hajarnya ali untuk yang kedua kalinya.
“sayank, sudah, jangan di ladeni bocah pengecut ini !”
sindirku sinis. Alipun seperti mennyesali perkataannya.
     Malam ini aku masih memikirkan ali, perkataan yang menurutku sangat-sangat menyakitkan. Namun tiba-tiba ada suara mengetuk pintu.
“non ada tamu”
“cwo apa cwe ?”
“cowo non”
     Kufikir si dany tapi betapa terkejutnya aku karna ternyata yang datang ali. Bingung ingin kutemui apa tidak karna jujur saja aku masih marah dengannya.
“ngobrol di taman aja al” kataku bete. Ku pimpim jalan duluan untuk menuju taman depan. Kamipun duduk di bangku panjang di tengah taman. Ku suruh si mbok mengambilkan minum untuknya. Sesaat terdiam namun ali berusha untuk memancing obrolan di antara kami. “masih marah ?”
“masih”
“aku mesti gimana “
“harusnya kamu gak biacara seperti itu.”
“takut ?”
“maksudnya ?”
“cnta itu harusnya tak mengenal takut. Tak mengenal rasa sakit.” “aku bukn gadis tomboy yang masih berusia 9 th al. Aku ini remaja 15 th al. Aku sudah berubah”
“aku tau, namun cintamu tidak kan ?”
“selamanya hanya untukmu.”
“masihkah kau smpan itu untukku ?”
“hanya untuk kamu, dan selamanya untuk kamu” perlahan kami dekatkan kedua bibir kami, dan perlahan namun psti bibir kamipun menyentuh. Dengan lembut dia lumat bibir ini. Dan 1 kecupan di dahi. Sayangnya saat itu aku lupa, bahwa aku sudah punya janji kepada dany,lia,bella, dan rani. Mereka semua pun melihat kejadian itu. “bangsat lo !” baru dany ingin memukul ali, aku sudah berada di depanya dan lagi, aku terkena tonjok di kepalaku. Namun aku berusaha tak pingsan.
“hentikan dan. Nyadar gak siih lo. Selama ini tuh gue cuek sama lo supaya lo mutusin gue. Gue gax mau mutusin lo karna gue takut lo sakit. Ali cinta pertama gue dan, karna itulah gue gak pernah nganggap semua pacar gue serius karna sebenrnya cinta gue Cuma buat ali dan. Plisss, ngertiin gue, dewasalah sedikit dan. Kalau lo sayang gue, relain gue”
“ok, lo menang sob, gue gak bakal ganggu hubungan lo berdua lagi. Kita maen fair disini” berlalulah dany.
“ciehhhh, akhirnya sang putri pun menemukan cinta sejatinya the true of love” gombal rani
“ciehhh...ciehhh” teriak bella dan lia. Besok kenyang nieh....
     Meriahlah suasana malam itu. Canda gelak tawa riang. Hepi kusnendang yah guys. Semoga saja hubunganku awet sampai kakek-kakek dan nenek-nenek sama si ali ku cayankk.... hehehee. ..

Mengapa Harus Rumit?

Oleh: Rizka Maulida
            Hanya tinggal satu minggu lagi aku akan terbebas dari kakak yang menyebalkan dan kusayangi itu. Kini ia telah lulus SMA dan masuk ke salah satu Universitas ternama di Indonesia. Sebenarnya aku sangat bangga memiliki kakak seperti dia yang kata orang itu tampan, pintar dan baik . Tapi mereka tidak tau kebiasaannya di rumah yang selalu jitakin adiknya yang cantik ini. Sebelumnya kakak ku ini pernah berjanji kepada orangtuaku bahwa ia tidak akan pacaran sebelum lulus SMA. Dan hal itu terbukti, setelah lulus SMA dia mempunyai kekasih bernama Ka Dinda. Kuakui Ka Dinda orang yang cantik, baik dan muslimah karena ia selalu memakai gamis dan kerudung panjang. Wajar saja kalau kakak ku menyukai wanita seperti ini, dia kan lulusan pesantren juga jadi ada lah ilmu agamanya. Kakak ku awalnya menyembunyikan hubungannya itu, sampai akhirnya ia cukup berani mengakuinya. Bukan hanya aku dan orangtua yang kaget, teman-temannya pun sangat kaget. Malah ada yang bilang begini “ Hah, Yang bener aja Rik, palingan juga sepupu loe ini mah.” Itulah yang diucapkan temannya saat ia mengajak Ka Dinda main bersama teman SMA nya.

            Hari H pun tiba, kakak ku harus pergi satu bulan tanpa kontak ke luar kota untuk melaksanakan kegiatan ospeknya. Setelah satu bulan, kakak ku ada waktu libur selama satu minggu. Awal kedatangannya disambut tangis bahagia di rumah. Semakin hari semakin berlalu, hubungannya dengan Ka Dinda baik-baik saja , aku salut sama mereka, bisa bertahan walau LDR dan waktu bertemu yang sangat jarang. Aku bangga kakak ku setia. Suatu hari orang tua Ka Dinda datang berkunjung ke rumah kami, saat itu ia mengobrol bersama Ibuku. Aku tak tau dan tak ingin tau apa yang mereka bicarakan, namun yang ada di fikiranku mungkin merencanakan pernikahan. Wah, betapa begonya diriku ini tentu saja bukan , mereka masih sangat muda. Setelah beberapa waktu berlalu, aku mengetahui kalau Ibunya Ka Dinda menawarkan bisnis sampingan kepada Ibuku. Ibuku seorang Guru, kalau tak salah dengar dari perbincangan oartuku tadi malam, Ibuku yang memberikan modalnya sebesar sekian juta, dan Tante Siska (Ibu Ka Dinda) yang menjalankan usahanya. Namun, tiba-tiba Tante Siska mengubah rencana, jadinya ia meminjam uang itu pada Ibuku dan berjanji mengembalikannya bulan depan.

            Hubungan Kakak ku dan Ka Dinda sepertinya makin dekat, setiap ada waktu kakak selalu berkunjung ke rumah Ka Dinda. Satu bulan berlalu , namun uang itu belum kembali, Tante Siska mengulur waktunya sampai minggu depan. Ibuku santai saja tidak menaruh rasa curiga kepada tante Siska. Hingga sudah 3 bulan, ia selalu mengulur waktunya. Ibuku sedikit tidak suka, bukan karena uangnya, tapi karena sifatnya itu. Semakin lama , tante Siska malah tidak ada kabar. Beberapa bulan kemudian ada kabar kalau ia pindah ke luar kota karena terbelit hutang di mana-mana. Ibuku sangat kecewa pada tante Siska, ini berpengaruh terhadap hubungan kakakku. Ibu jadi tidak merestui mereka, kakakku tetap mempertahankan hubungannya dengan susah payah. Saat itu aku bertukar HP dengan kakakku, tepatnya satu hari setelah ultah Ibuku. Tak sengaja saat ku lihat Draft ada tulisan : “ Happy Birth Day yah Mom. Maafin Ricky yah, belum bisa jadi anak yang mamih inginkan. Ricky masih suka menentang mamih, Ricky sayang sama mamih tapi sama Dinda juga. Ricky tau, Ricky bukan anak yang baik, semoga Rasti dan Refky bisa bahagiain Mamih ya J.” Tak terasa air mata telah membasahi pipiku.

            Setiap pulang ke rumah, sebisa mungkin Ka Ricky meyakinkan Ibu kalau Ka Dinda itu gak sama kaya Mamahnya yang jahat dan penipu itu. Suatu hari, Ka Dinda masuk rumah sakit karena harus menjalani operasi usus buntu. Setibanya di rumah, kakak ganti baju dan segera pergi ke rumah sakit mengendarai sepeda motornya. Betapa terkejutnya ia saat mengetahui seorang lelaki sedang mendampingi Ka Dinda, saat Ka Dinda mengetahui keberadaan kakakku , kakak memukul tembok dengan sekuat tenaga dan pergi kembali ke rumah. Di rumah wajahnya sangat kusut dan berantakan, ku beranikan diri untuk bertanya. “ Kak, ko udah pulang ? kan baru berangkat.” tanyaku . “ Engga apa-apa Ras, Cuma kakak gak enak badan aja.” jawabnya . Aku pun membiarkan kakak beristirahat di kamarnya. Saat waktu makan malam, ia baru ke luar. “ Mih, aku punya kabar gembira buat mamih.” Kata Kakak. “ Apa ?” tanya Ibu. “ Aku lagi berantem sama Dinda.”
“ Yaudah, itu gak usah dibahas. Ibu juga gak akan ngelarang-larang kamu, tapi Ibu akan berdo’a supaya kamu mendapatkan yang terbaik.”

            Kakakku kembali ke kampusnya, anehnya sudah 3 minggu ia tidak pulang. Biasanya paling telat 2 minggu sekali ia pulang ke rumah. Tiba-tiba Kakak menelfonku dan menceritakan semuanya. “ Ras, gimana kabar keluarga di sana ? Maaf kakak belum bisa pulang, kakak butuh waktu. Sebenernya kemarin kakak pulang cepet dari rumah sakit karena kakak liat Dinda lagi sama cowo lain. Ternyata apa yang dibilang Mami semuanya bener, Dinda sama Tante Siska sama aja jahatnya. Baru aja 3 hari yang lalu kakak putusin dia, masa dia udah pacaran sama si Doni sih ! Yaudah de, kakak mau masuk kuliah ni.” Tut..tut… telfonnya terputus dan aku tak berkata satu kata pun. Sekarang aku tau apa yang membuat kakakku seperti itu, kalau aku jadi dia pasti aku akan merasakan hal yang sama, sakit, perih, hancur, dan pasti dihiyanatinya itu yang membekas. Kakakku telah berusaha mempertahankannya, dan dengan mudah Ka Dinda melepaskannya. Yang dulu ku fikir Ka Dinda wanita solehah ternyata hanya pakaiannya saja, aku tertipu oleh tampilannya, lagipula ia seperti itu juga karena paksaan kakakku. Karena penasaran, aku buka FB siapa tau aku bisa lihat wajah Doni Doni itu. Awalnya ku fikir ia tampan bak pangeran karena dalam sekejab dapat menaklukan hati seseorang yg telah berpacar. Ternyata dugaanku salah besar, yang pertama masih cakepan kakakku, masih mudaan kakakku, hanya mungkin dia jauh lebih kaya karena sudah bekerja sebagai dosen. Aku shock se shock shock nya, itukah yang namanya Doni, sungguh aneh Ka Dinda itu, masa kakak ku diganti orang seperti itu, yang jelas orang GAK PUNYA HATI ! Jelas-jelas tuh cewe statusnya pacar orang, maen embad aja.

            Waktu liburan tiba, kakakku bisa puas-puasin di rumah. Di FB nya kulihat dia frontal banget tentang kemarahannya sama Ka Dinda, masa dia nulis stat kaya begini :
1. Hahaha, si Dinda kurang ajar itu masa gue digantiin sama Bapak-Bapak, pake nge blokir FB gua yang ini lagi, LOSER banget sih lu !
2. Dinda.. Dinda.. Loe kira gua Cuma punya satu FB hah ? FB gua yang ini gak lu blokir, ketauankan KEBUSUKAN lu sama cowok lu !
dan masih banyak lagi. Ku fikir kakakku memang sudah GILA :D . Tidak, kakakku hanya tidak bisa mengungkapkan langsung, jadi FB tempat dia menggila.

            Semakin lama, ia pun sudah bisa mengobati hatinya yang sangat amat terluka, ia lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Berharap Dinda dan Pacarnya dapat hukuman yang sebanding dengan perlakuan terhadapnya. Satu tahun kemudian, Ka Dinda akan melaksanakan pernikahannya dengan Doni jahat itu. Namun, satu minggu sebelum acaranya mereka mengalami kecelakaan yang sangat parah. Ka Dinda kehilangan penglihatan dan Doni telah pergi untuk selamanya. Beberapa bulan setelah kejadian itu, Ka Dinda diantar Daris adiknya datang ke rumah kami. Saat baru sampai, Ka Dinda menangis dan berlutut, “Tante, Ricky, Om, maafin Dinda yah? Dinda tau ini semua salah Dinda. Dinda udah ngecewain kalian semua, Tan maafin Mamah Dinda yah. Mungkin kini Mamah belum tenang di alam sana tanpa maaf dari tante.” Kita semua yang menyaksikan jadi diam mematung, prihatin dengan keadaan Ka Dinda. Setelah beberapa saat Ibu angkat bicara, “ Dinda, kamu kenapa ? Emang Mamah kenapa ?”tanyanya . Ka Dinda hanya menangis berisak-isak, Daris pun menceritakan semuanya. “ Mamah udah meninggal 5 bulan lalu tante , waktu Mamah mau pergi ke Lampung. Dan Ka Dinda, 3 bulan lalu saat akan menikah sama Ka Doni mengalami kecelakaan dan membuatnya seperti ini, sedangkan Ka Doni udah pergi selamanya.” Tangis kami semua pecah, tiba-tiba Ka Ricky menghampiri Ka Dinda “ Jujur Din, aku emang kecewa banget sama kamu, aku marah dan sangat membenci kamu. … “ kakak tidak sanggup meneruskan ucapannya. “ Ia Rick , gak papa, kamu boleh benci sama aku kamu berhak marah sama aku, tapi aku mohon banget sama kamu, maafin semua kesalahan aku dan Mama aku. Aku sadar, aku yang salah dan aku pantes dapetin semua ini, ini semua karma buat aku.”kata Ka Dinda. Semua pun masih larut dalam kesedihan.

            Setelah menerima maaf dari keluargaku, Ka Dinda dan Daris pamit, mereka bilang ini adalah pertemuan terakhirnya karena mereka harus ikut Ayahnya ke luar kota. Aku masih bingung dengan semua kejadian ini, yang jelas aku yakin hukum karma masih berlaku di dunia ini. Akhirnya kakakku bisa mendapatkan cintanya kembali, kini ia bersama seorang wanita yang beneran solehahnya, mereka bertemu di suatu perkumpulan remaja mesjid dan menjalani cinta karena Allah , bukan karena mata dan hati saja J.
****
MUNGKIN CINTA MATI
oleh: Marlia Andriani

Cerpen Cinta Mati
Cewe aneh itu mengintip dari balik bukunya di bangku taman sekolah yang menghadap ke lapang basket. seseorang yang bermain di lapang basket itu bermain sangat cantik. para wanita memujanya dengan meneriakkan namanya. tiba-tiba

"hayyooow" tak ada jawaban. lalu ernes melihat ke arah lapang basket itu.

"hmm, ryan lagi. gak ada bosennya ya elu ngeliatin dia. tiap hari ketemu juga"

"yee, biarin dong. dia kan pacar gue. lo kenapa ? sirik ?"

"haahaha ngapain gue sirik ? yah, emang sih elo berdua kalo pacaran mesra. tapi, kalo ga ada orang tau kalian pacaran ya buat apa sirik ?"

"yah, elo si harusnya sirik. kan elu ga punya pacar. lagian elo juga ga pernah jatuh cinta gue rasa"

"kata siapa ? gue pernah jatuh cinta. malah gue sekarang lagi jatuh cinta. lo ga kenal gue. jangan sok tau." lalu ernes lari meninggalkan puri.


di atap sebuah gedung, ernes marah besar.
"puurii !!! kapan lo ngerti perasaan gue ? lo kejam sama gue rii,lo kejam ! susah payah gue deketin loo nyari rau segala hal tentang elo. tapi, lo ga pernah paham perasaan gue rii. gue cinta sama lo puri". teriak ernes. hatinya hancur, karena ia menyadari bahwa puri tak mengerti perasaannya yang selama ini mencintainya.

sore hari puri datang ke rumah ernes. ia ingin bertemudengan ernes. ingin ngobrol dengan sahabatnya itu. tapi, ketika sampai disana ia melihat rumah ernes sepi. yang ada hanya puma kucing kesayangannya ernes. puri kecewa, tapi ia berkata

"mungkin ernes lagi ngunjungin oom erik dan tante nessa. kalo aku ganggunanti dia marah. sudah ahh aku pulang aja"

baru saja puri melajukan mobilnya, ernes turun dari taksi, ia berjalan dengan langkah gontai. bahkan tak memedulikan puma. lalu ia masuk rumah menguncu pintu, kemudian masuk kamar dan tertidur. ia tak mau memikirkan apapun sekarang.

keesokan harinya di sekolah, puri menemui ernes.
"nes, hari ini loo maen dong ke rumah gue. mau ada ryan. tapi gue takut sama bunda. loo maen yaa ?"
"ga bisa. gue ada janji sama ratna"
lalu ernes pergi tanpa pamit. puri melongo, melihat ernes dan ratna naik bus berdua.satu sisi ia bahagia karena ernes akhirnya jatuh cinta. tapi, di sisi lain ia kaget akan sikap ernes yang dingin.

tak lama kemudian setelah kejadian itu. merembak kabar bahwa ratna dan ernes jadian. karena itu hubungan antara ernes, puri dan ryan merenggang. ernes sudah tak pernah lagi main ke rumah puri. akibatnya puri jadi sering berantem dengan ryan.
"lo kenapa sih ? lo berubah, udah ga kocak kaya dulu. please rii, jangan bikin gue khawatir. gue ini pacar elo, gue berhak tau apa yang terjadi sama elo"
"gue juga ga tau apa yang terjadi. mungkin karena ernes punya pacar baru".

"hah ? sepenting itu ya dia dimata lo ? sampe kekhawatiran gue elo ga perhatiin. rii, dia itu baru jadian, wajar dong lupa daratan. kaya kita dulu" kata ryan menjelaskan pada pacarnya itu.

"iya gue tau itu yan, tapi ..."

"udahlah. ga usah dipikirin. selama ini semua masih wajar kita biarin aja. kita kan punya urusan masing-masing sayang. jadi jangan diganggu" kata ryan yang saat itu sangat menghibur puri. sehingga puri tak lagi memikirkan masalah ini.

suatu siang di sekolah. puri menghampiri ernes.

"nes liat. frame kacamata baru. dibeliin ryan lho. haha kemaren gue jalan-jalan sama dia. eh ternyata dia ngajak gue keoptik dan beli frame kacamata baru. oooohh ... so sweet banget deh pokoknya pacar gue itu"

"udah ceritanya ? kalo udah , gue mau pergi. makan sama ratna" kata ernes sangat dingin.

sakit sekali hati puri mendengarnya. dia sudah tak tahan lagi dengan sikap ernes.
"nes, lo kenapa sih ? gue punya salah apa sama lo ? sampe lo kaya gini sama gue. ngomong dong nes ! gue ga tahan kalo harus diginiin sama sahabat gue sendiri !"

air mata puri udh ga bisa dibendung lagi. ia menangis. tersedu-sedu. namun, ernes hanya menatapnya sedih. ia ingin sekali memeluk puri, cewe yang sangat dicintainya itu. tapi ketika ia akan memeluknya. datanglah ryan. memeluk puri dan membawanya pergi. sambil berkata pada ernes.

"LOO MASIH PUNYA URUSAN SAMA GUEE !!!!!"

sejak kejadian itu ernes tak pernah masuk sekolah. seharii.. dua hari ...
sampai seminggu kemudian ....

"ini ga mungkin ryan. dia ga mungkin ninggalin gue."

"sabar sayang. sekarang ayokita ke rumahnya" ajak ryan. membopong tubuh mungil puri yang lemah karena kaget.

di rumah ernes hanya ada tokoh warga, warga sekitar, guru-guru serta teman-teman. orang tue ernes adalah anak tunggal sehingga tak memiliki saudara. dan mereka telah meninggal sejak ernes balita. dan ernes dikirim ke panti asuhan. setelah dewasa, ernes diambil oleh bekas pembantu tante nessa dan oom erik, orangtua ernes. dan sejak pembantunya meninggal, akhirnya ernes benar-benar sebatang kara.

puri langsungmenghampiri jasad ernes.
"kenapa harus kaya gini nes ? kenapa harus di saat kita pecah ?"
"sayang udah. ikhlasin dia. biarin dia tenang. kamu harus berdoa agar dia diterima disisi tuhan yang maha kuasa.

ernes selesai dimakamkan. puri begitu lemas. hatinya hancur. hingga tak ada lagi air mata yang bisa ia keluarkan. tapi, ia terkejut. ketika tiba- tiba ada ratna menghampirinya.
"rii, gue minta maap sama lo. gue ngebohongin lo".
"bohong apa na ?"
"sebenernya ...."
kemudian lama mereka bicara. sekarang terungkaplah semuanya sekarang. ratna bukan pacar ernes. tapi, dia teman kecil ernes waktu di panti asuhan. ratna disini karena dia harus merawat ernes yang sakit. ernes terjangkit kancer tulang. ernes meninggal karena penyakititu.

"satu hal lagi yang harus lo tau ri, selama gue disini. dia selalu menangis kalo ada hal yang berhubungan sama lo. dia juga selalu bilang. dia akan selalu hidup selamanya demi puri. rasa cinta yang dimiliki dia buat lo itu besar bnanget."

"cinta ??? apa maksudnya na ?"

"cinta rii, lo inget waktu dia terakhir sekolah ? kalian berantem kan ? nah pas pulang ke rumah. dia ga mau makan. ga mau minum. karena dia liat lo nangis. dia merasa bersalah rii."

"ta tuhan ernes, kenapa lo ga pernah cerita sama gue "

"dan rii, yang paling menyakitkan adalah, sebelum dia meninggal dia nunggu elo. dia bilang lo sama dia punya ikatan batin. dia pasti datang. dan ketika dia benar-benar meninggal. dia tetap nungguin lo"

kemudian puri duduk bersimpuh dilantai
"maafin gue nes, andai gue tau ini semua. pasti ini ga akan kaya gini"

lalu ryan memeluk puri dengan erat.

SELESA

Read more: http://cerpen.gen22.net/2012/05/cerpen-cinta-remaja-mungkin-cinta-mati.html#ixzz2B1nvJXlA
ANTARA CINTA dan SAHABAT
Oleh : Eka Octav

Hidup akan indah bila kita masih memiliki seseorang yang kita sayangi, seperti via, via masih memiliki orang tua yang sayang dengannya dan saudara laki-lakinya yang sangat menggemaskan yang masih kelas 4 SD. Serta tak luput mempunyai seorang sahabat yang baik yang selalu bersama ketika dia duka, lara pun senang. Via mempunyai sahabat dia bernama Mia dan Rahma. Kemana-mana kami selalu bersama seperti layaknya besi dan magnet yang sulit dipisahkan. Mereka pertama kenal ketika pertama MOS dan memulai sekolah di SMA, Ketika itu Rahma duduk sendirian dan tak sengaja Via menghampirinya dan berkenalan. Setelah mereka berbincang-bincang cukup lama datanglah seorang anak perempuan cantik putih bertahi lalat di bawah bibir yang tipis. Tahi lalatnya itu membuat wajahnya menjadi manis dan disegani oleh kaum Adam.


Cerpen Antara Cinta dan Sahabat
“Hai…. Rahma dah lama nunggunya yah???” kata perempuan itu

“Ea… lama banget, kamu dari mana saja???? kata Rahma
 
“Maaf yach aku berangkatnya siang, soalnya bangunnya kesiangan… hehehe” jawab Perempuan yang berbicara dengan Rahma sambil tersenyum.

“Oa,untungnya ada Via yang menemani aku di sini, Mi kenalin ini Via teman sekelas kita juga lho. Oya vi kenalin ini teman satu bangku aku namanya Mia” kata Rahma sambil memperkenalkan temannya.

“Kenalin aku Via, aku duduknya di samping tembok dekat pintu sama Ovie” kata Via memperkenalkan dirinya kepada Mia.

“Aku Mia, low boleh tau lo tinggalnya dimana”?? Tanya Mia kepada Via.

“Aku aslinya Banjarharjo, tapi di sini aku ngekost” jawab Via.

“Kapan-kapan kita main ke kostnya Via, Gimana,?? Rahma lo juga ikut yach”?? Mia melontarkan pertanyaan kepada Rahma.

“Itu ide yang bagus kita selalu kumpul-kumpul bareng di kosannya Via, Gimana kalau kita buat genk saja?” usul Rahma.

“Aku setuju dengan pendapatmu. Nanti kita buat kaos yang sama, tapi dipikir-pikir nama genk nya apa yach”?? Mia menggaruk-garuk kepala yang tidak gatal karena begitu bingungnya.

“Tapi maaf teman-teman bukannya gw menolak, tapi aku bener-bener gak setuju dengan pendapat kalian, aku ingin bersahabat dengan kalian. Tapi aku gak suka buat genk-genk seperti itu, takutnya kalau kita buat genk, banyak teman-teman yang benci dan iri.” jelas Via.

“Yah Vi, tapi……….”

Sebelum Mia melanjutkan pembicaraannya bel sekolah pun berbunyi tanda peserta MOS kumpul di halaman sekolah untuk diberikan arahan dan himbauan dari kepala sekolah.

Sungguh ribet dan susah kembali menjadi peserta MOS harus menggunakan kostum planet yang sungguh menyebalkan itu seperti pake kaos kaki yang berbeda,tasnya menggunakan kantong kresek,rambutnya di ikat lebih dari 10 buah,sungguh membosankan dan menyebalkan ketika dimoment-moment MOS seperti ini.

Setelah kumpul di lapangan Rahma dan Mia senyum-senyum sendiri, dan aku bingung kenapa mereka senyum-senyum tanpa sebab. Adakah sumbernya kenapa mereka senyum-senyum sendiri. Setelah aku perhatikan ternyata mereka tersenyum ketika melihat kakak Osis. Dan kemudian aku bertanya kepada Rahma,”Rah, kamu dan Mia senyum kenapa??” Tanya Via dengan penasaran.

“Asal kamu tau aja ya Vi, aku dan Mia itu ngefans banget sama anak kelas X-2 itu, terus gw jatuh cinta sama cowok itu katanya sih namanya Dana”. jawab Rahma.

“Yang mana?” Tanyaku lagi.

“Itu yang paling cakep sendiri, Oa aku juga ngefens banget ama kakak OSIS jangan bilang sama Mia yach kalo aku ngasih tau ke kamu, aku itu ngefans banget sama Ka’ Zaenal sedangkan Mia ngefens sama ka’ Adit”. jelas Rahma.

“okey, tenang saja Rahma gw pasti gw bisa jaga rahasia ini kok, dijamin gak bakal bocor dech…….” kataku.

“Aku percaya kok sama kamu….. halah kaya ember saja bocor… . hehehehe”. Rahma sambil ketawa

Ketika asyik berbicara ternyata banyak pengarahan yang diberikan oleh kepala sekolah, sungguh menyesal sekali ku ini tidak mendengarkannya. Padahal banyak manfaatnya bagi kita khususnya bagi pelajar. Setelah beberapa lama kemudian peserta MOS di bubarkan.

Via sedang berfikir sepertinya enak sekali rasanya ketika menjadi anak SMA. Sama seperti yang Via rasakan saat ini Via ingin cepat-cepat menggunakan baju putih abu-abu dan agar cepat diresmikan menjadi murid SMA, rasanya lama sekali menunggunya waktu seperti itu. Apalagi, rumahnya sangat jauh dari sekolah sungguh enaknya jauh dari orang tua dan bebas untuk pergi-pergi kemanapun yang kita inginkan bersama teman-teman barunya. Tapi Via harus bisa mengendalikan diri dari pergaulan di zaman edan seperti ini, kalau kita mengikutinya maka kita akan masuk ke dalam jurang neraka yang isinya orang-orang berdosa.

Kicauan burung menari-nari di angkasa, Sungguh indah bila ketika memandangnya. Embun pagi menyejukan hati Semerbak wangi mawar membuat segar perasaan kita. Indahya alam ciptaan tuhan yang maha esa, Tak ada yang bisa menandinginya,Karena tuhan adalah sang kholik pencipta alam semesta.

Ricuhan murid-murid SMA bagaikan burung-burung yang sedang menyanyi-nyanyi. Murid-murid mulai berdatangan menuju sekolah untuk menuntut ilmu, walaupun ada yang niat sekolah hanya ingin mendapatkan uang jajan dan ingin memiliki banyak teman. Murid-murid berdatangan ada yang naik motor, sepeda, naik bus mini, angkot, diantar orang tuanya menggunakan mobil, adapun jalan kaki.
Bel sekolah pun berbunyi sebagai tanda waktu pelajaran dimulai. Murid-murid dengan tenang belajar di sekolah. Hening sepi keadaan di sekolah bagaikan tak berhunikan makluk, Seperti di hutan sepi sunyi.

Bel istirahat pun berbunyi, murid-murid bagaikan pasukan burung yang keluar dari sangkarnya menuju kantin gaul bu ijah. Perut mereka terjadi perang dunia ketiga mereka berebut makanan dan cepat-cepat mendahulukan mengambil makanan.

Aku tak nafsu untuk pergi ke kantin dan aku beranikan diri pergi ke perpustakaan.Setelah lamanya aku diperpustakaan datanglah seorang cowok ganteng yang diidam-idamakan oleh Rahma sahabatku sendiri.

“Hai…….vi kok sendirian saja disini.” kata cowok itu yang bernama Dana.

“Yah…. teman-teman aku lagi ke kantin, padahal aku diajak kekantin sama mereka, tapi aku pengennya pergi ke perpustakaan……. hehehe” kataku pada Dana.

“Oa…… kamu les di Prima Eta yach??” Tanya Dana.

“Eah…..kok kamu tau sich…” jawabku.

“Kan aku juga les disitu,terus gw juga sering merhatikan kamu lho!!” kata Dana.

“Memang kamu kelas X apa?, kok gw gak pernah lihat kamu?”

“Ruang X-B. oa,kamu ruang X-A ya?”

“yapz……….”

Aku tak ingin dekat-dekat dengan Dana, Tapi aku juga punya perasaan sama Dana aku bingung kalau aku berdekatan sama Dana nanti Rahma cemburu. Kemudian ku pamit sama Dana.

“Dan aku mau ke kelas dulu” kataku pada Dana.

“Owg…..eah Vi silahkan”
 
Kemudian aku menuju ke kelas, sebelum masuk ke kelas, di jalan aku ketemu Rahma. Aku menyapa Rahma dengan senyuman. Tapi apa yang Rahma kasih padaku, Rahma bersikap sinis. Aku bingung kenapa Rahma bersikap seperti ini kepadaku, Kemudian aku mencari Mia. Aku ingin menanyakan kepada Mia. Tentang sikap Rahma kepadaku. Setelah kutemukan Mia, ku langsung menanyakan kepada Mia.

“Mi,aku boleh nanya sesuatu kepadamu gak?” tak sengaja air mataku membanjiri wajahku yang lembut ini.

“Nanya tentang apa?”

“Tadi aku ketemu Rahma, aku nyapa dia, Tapi dia cuek, malah dia bersikap sinis kepadaku, Apa salahku Mi”.

“Apa benar tadi kamu janjian sama Dana di perpustakaan, kok kamu bisa ngehianatin sahabat sendiri sich”.

“Mi, tadi itu, aku gak sengaja ketemu Dana di perpustakaan, sumpah aku sebelumnya gak janjian, tolong bantuin aku, untuk jelasin ke Rahma Mi.”Aku memohon ke Mia agar dia bisa bantuin aku untuk jelasin ke Rahma.

“yach udah….gimana kalau pulang sekolah gw temuin kalian berdua”

“Terserah kamu Mi, yang penting Rahma tidak salah paham sama gw”
 
Kemudian setelah pulang gw nungguin Mia dan Rahma di kantin gaul,setelah beberapa lama aku nungguin munculah mereka dari balik kelas.setelah aku melihat Rahma.Aku langsung peluk Rahma dan aku teteskan air mataku.kemudian aku memohon-mohon agar Rahma mempercayai penjelasin yang diberikan oleh aku padanya.

“Rah, plis dengar penjelasan aku, aku gak ada hubungan apa-apa sama Dana, mana mungkin aku ngehianatin sahabat sendiri.”

“terus kenapa tadi kalian berdua ketemuan di perpustakaan.” Tanya Rahma.

“Aku gak sengaja ketemu di perpustakaan Rah, kalau kamu masih gak percaya, gimana kalau kamu nanya langsung sama Dananya?”

“owg………..yach dech aku sekarang percaya kok sama kamu, masa aku percaya sama orang lain daripada sahabat sendiri, maafin aku juga yach Vi,,”.

“Memangnya tadi siapa yang bilang sama kamu”.

“Sudah, gak usah dibahas, gak penting”.

Aku bingung kenapa Rahma langsung maafin aku, padahal aku baru sebentar jelasin kapada Rahma. leganya perasaanku ini.

“Makasih Rah”.

Kemudian kami pun saling berpelukan rasanya senang banget ketika kami baikan kembali. Setelah pulang sekolah, Aku seperti biasa membuka kembali buku pelajaran. Setelah ku membuka buku, tak sengaja ku temukan secarik kertas yang beramplop. Ku buka perlahan-lahan, tapi kenapa jantungku ikut berdetak lebih kencang. Kubaca perlahan-lahan.

Dear Via….

Izinkan aku untuk berkata jujur padamu, Sebelumnya ku minta maaf kalau aku sudah lancang mengirim surat ini. Aku sadar, aku bukan apa-apanya kamu. Aku juga tak pantas memilikimu. Tapi semakin ku pendam perasaan itu, semakin sesak rasanya dadaku ini kalau tak segera ditumpahkan.
Aku belum pernah merasakan perasaan seperti ini sebelumnya. Tapi tiap kali aku ingin melepaskan diri darimu, Tapi tiap kali itu aku ingin semakin kuat untuk memelukmu. Dan aku merasa heran mengapa perasaan ini hanya terjadi padamu, mengapa tak tumbuh pada gasdis-gadis yang lain, Bagi anak-anak lain mungkin menilainya, Mereka lebih cantik darimu?
Tetapi ini perasaanku, Aku justru suka padamu tak hanya karena kecantikanmu, Tapi juga karena innerbeauty mu sungguh menarik bagiku. Aku tak ragu lagi memilih gadis semacam kamu. Kamu ini memang tak ada duanya di dunia ini. Sudah beberapa lama ku pendam perasaan ini tapi baru kali ini ku beranikan diri utuk menyatakan kalau aku “CINTA dan SAYANG”sama kamu. Maafkan aku kalau aku tak gentel seperti anak laki-laki lain yang mengutarakan langsung di depan wajah dan bertemu langsung empat mata.

Tapi kalau kau mau agar aku langsung mengutarakannya aku akan mencoba, besok kita ketemu pulang sekolah di kelas X-9.

Orang yang mencintaimu
Adytia Pradana Putra

Aku bingung,Aku tak tau harus berbuat apa. Aku bingung memilih salah satu ini CINTA atau SAHABAT. Kata-kata itu selalu menggoyang-goyang pikiranku. Aku punya persaan sama Dana dan aku juga gak mau menyakiti perasaan sahabatku. Kenapa bisa terjadi pada aku, kenapa tidak Mia??? Bukanya aku iri pada Mia, tapi karena perasaan bingung ini jadinya aku tak sadar menyalahkan Mia.... ya tuhan tolonglah diriku ini, aku harus berbuat apa?.

Kemudian aku berfikir, aku sudah janji hidup dan matiku akan ku pertaruhkan demi sahabatku yang ku sayang. Aku relakan Dana untuk sahabatku Rahma. Aku tak ingn melihat sahabatku sedih.
Aku sudah punya keputusan, aku gak akan terima Dana jadi pacarku, Tapi aku akan bersujud di depan Dana dan bermohon-mohon agar Dana mau jadi pacarnya Rahma.

* * * * * * sekian * * * * * * * *
Melati Ini Untukmu Kawan

oleh: Triana Aurora Winchester - Air mata ini tak hentinya mengalir di wajahku yang tertunduk lemas memandangi gundukan tanah merah pemakaman yang hampir merata. Rangkaian melati segar yang sengaja kubawa jauh jauh dari kota asalku Kendal pun kini ikut layu seakan menandakan akhir dari sebuah janji dan harapan indah untuk kembali bertemu.

Aza, seorang kawan yang telah merubah penilaian rendahku selama ini tentang pria. Sebelum aku mengenal Aza, aku selalu menganggap semua pria itu sama, tak ada yang berhati dan berotak, dan hanya dalam masa dua bulan kebersamaanku dengan Aza, hidupku kini telah banyak berubah ke arah yang lebih baik.

Aku bertemu dengan Aza kira-kira tiga tahun yang lalu, tepatnya tanggal 3 januari 2010, saat kami sama-sama menjalani praktik kerja lapangan (PKL) di sebuah TV komunitas yang berada di daerah Magelang.

Aza datang dari Medan, sedangkan aku asli jawa tengah, jadi seringkali perbedaan kata dan logat bicara menjadi hal yang baru dan lucu bagi kami.

Tak ada yang spesial di awal perkenalanku dengan Aza, karena waktu itu pun aku menganggap Aza tak lebih dari pria bodoh, namun ternyata, waktu yang singkat telah mampu merubah anggapan itu..

Airmata bagiku adalah hal yang mustahil untuk hilang dari hidupku, dan kawan, tak lebih dari lawan yang bersembunyi dibalik senyuman yang sewaktu-waktu dapat menciptakan lebih banyak air mata.
Seperti waktu itu, saat semua anggota kelompok tugas filmku tak ada yang bertanggung jawab dengan tugasnya masing masing, sedangkan posisiku waktu itu adalah ketua kelompok yang paling bertanggung jawab atas jalannya produksi film yang ditugaskan oleh bapak Tanto, pembimbing PKL kami.

Kelemahanku adalah ketidak tegasanku, dan menangis adalah hal tak berguna yang ku ketahui namun tetap kulakukan karena hanya itu yang bisa kulakukan dalam ketidak berdayaanku, itu pendapatku yang dikatakan bodoh oleh Aza,

"Bodoh kali kau! jalan pikiranmu itu tak secerdas naskah yang kau buat!!" ucap Aza dengan nada tegas dan bijak saat tiba-tiba menemuiku yang sedang menyendiri dan menangis di belakang studio tv.

"Mereka susah kali diaturnya Za.." jawabku lemas.

Aza lalu memetik tiga buah bunga melati yang banyak tumbuh di belakang studio, Ia lalu memberikannya satu kepadaku.

"Ni makan, kau suka melati kan...?" pintanya dengan serius, aku bingung, aku memang sangat suka melati, tapi aku sama sekali tidak pernah berpikir untuk memakannya.

"Ah gila kau! orang lagi stres gini disuruh makan melati!" jawabku kesal.

"Itulah kau, hanya mau menikmati keindahan dan wanginya saja.., padahal ada kenikmatan yang luar biasa jika kau mau merasakannya.." ucap Aza sambil memakan satu melati, Ia mengunyah melati itu dengan santainya lalu menelannya. Aku hanya melihatnya dengan terbengong.

"Ih, kau gila..! kan rasanya pahit...!!" ucapku pada Aza.

"Sok tau kau! emang kau pernah makan melati?" tanyanya dengan santai. Aku hanya menggelengkan kepala.

"Terus darimana kau tau kalau melati ini pahit..?" lanjut Aza, akupun tak mampu menjawabnya karna memang aku tak tau.

"Itulah yang membuat dirimu selama ini gak happy, kau hanya melihat segala sesuatunya hanya dari sudut pandang yang mudah terlihat tanpa mau melihat yang tak terlihat, padahal disitulah kau akan menemukan makna dan hikmah dari semua masalahmu..dan kau selalu memvonis buruk semua yang sebenarnya belum kau ketahui kebenarannya.." jelas Aza dengan penuh kedewasaannya yang membuatku terkagum-kagum tapi tetap tak mengerti maksud dari kata-katanya.

"Maksudnya? aku gak mudeng.." tanyaku dengan tampang blo'on.

Aza lalu membuka telapak tangan kananku dan memaksaku menerima satu melati yang tersisa ditangannya.

"Kau makanlah melati ini, baru kujelasin ntar.." jawab Aza, Ia lalu pergi meninggalkanku.

Sejak hari itu aku dan Aza sangat dekat, meski aku dan Aza memiliki adat yang jauh berbeda, namun kedewasaannya dan cara berpikirnya yang bijak telah membuatku merasa nyaman saat aku bersamanya. Diapun kuanggap sebagai abangku sendiri. Azalah yang selalu menemukanku saat menyendiri dan menangis. Ia selalu menenangkanku dengan kata-katanya yang bijak meski tak kumengerti.

Dan tibalah saat menyedihkan yang tak ingin kulalui namun itu tetap terjadi, itulah saat perpisahanku dengan Aza. Tak terasa waktu dua bulan telah berlalu, dan kami harus kembali ke jalan hidup sebelum kami bertemu. Aku harus kembali ke Kendal untuk melanjutkan sekolahku, begitu juga dengan Aza.
Pagi itu aku sengaja menjauh darinya agar tak ada air mata perpisahan, namun itu hanya sia-sia, Aza kembali menemukanku di belakang studio.

"Kenapa belum pulang kau??!!" tanya Aza yang mengagetkanku.

"Kau ngusir aku??" jawabku kesal. Aku berusaha menahan airmataku agar tidak keluar dan dilihat Aza, tapi nampaknya Aza sudah tau. Ia lalu duduk disampingku, satu tetes air mata tak mampu ku kendalikan dan mengalir di pipiku, saat aku ingin segera mengusapnya dengan tanganku, tiba-tiba Aza mencegahnya.

"Kalau mau nangis ya nangis aja, mungkin ini adalah saat terakhir kita ketemu.." Ucap Aza dengan serius, matanya tajam menatapku, memang tak ada air mata di sana, namun kesenduan itu terlihat jelas di wajahnya. Akupun tak bisa lagi membendung air mataku yang akhirnya ku biarkan keluar.
Aza hanya diam membiarkanku menangis, Ia lalu memetik dua melati dan memberikannya satu untukku.

"Ini permintaanku yang terakhir kali.., makanlah.." pintanya kepadaku. Aku menerima melati itu, namun aku menggelengkan kepala tanda aku tak mau memakannya.

"Aku mau makan, tapi kau harus janji kalau kita bisa ketemu lagi..." pintaku dengan penuh air mata.

"Kalau Tuhan yang ingin ketemu aku duluan gimana?" jawab Aza. Aku tak mengerti kata-katanya. Aza lalu tersenyum dan mengacungkan jari kelingking kanannya tanda berjanji, Akupun lalu mengkaitkan jari kelingking kananku dengan Aza, dan kami pun berjanji.

"Ntar kau yang harus datang ke Medan, dan bawakan aku melati asli Kendal, akan kucoba gimana rasanya, kita makan melati bersama nanti.." ucap Aza sambil tertawa, meski kesenduan itu masih terlihat jelas di wajahnya. Aku pun ikut tersenyum, dalam hati aku berjanji akan memenuhi permintaannya.

"Andaikan kau datang kembali, jawaban apa yang kan kuberi, adakah jalan yang kau temui, untuk kita kembali lagi.." itu adalah lagu koes plus yang sering Aza nyanyikan untukku, dan hingga kini, aku sangat menyukai lagu lawas itu, hampir setiap hari aku melihat rekaman video saat Aza menyanyikan lagu itu.

Tak terasa sudah 3 tahun aku berpisah dengan Aza, sejak satu bulan setelah kami berpisah, Aza sama sekali tak bisa kuhubungi, awalnya aku berpikir dia sibuk, tapi hingga kini Aza tak pernah memberiku kabar.

Pagi itu, saat aku melihat video rekamannya, aku teringat dengan satu permintaannya agar aku mau makan melati. Aku pun segera menuju halaman rumahku, ada satu pohon melati yang tumbuh di sana, aku lalu memetik satu melati yang sudah mekar, kucoba mengambil satu kelopak bunganya dan perlahan kumasukkan ke mulutku, awalnya terasa pahit, tapi setelah aku mengunyahnya rasanya menjadi sangat berbeda dan tak bisa kuungkapkan dengan kata ataupun tulisan. (kalau kalian mau coba aja sendiri..hohoho). Aku lalu teringat janjiku untuk datang ke Medan dan membawakan melati asli Kendal untuknya.

Entah apa yang merasuki hati orang tuaku, tiba-tiba saja mereka langsung mengijinkanku untuk berlibur ke Medan pada liburan semester tahun ini. Aku pun sangat senang dan tak sabar menanti hari itu, tak lupa aku juga membawakan melati yang kurangkai spesial untuk Aza.

Akhirnya kuinjakkan juga kakiku di kota Medan ini, dan Aku segera menuju ke alamat yang dulu diberikan Aza sebelum kami berpisah. Kurang lebih satu jam dari bandara, aku sampai di sebuah rumah yang bercat dinding serba putih. Aku lalu mengetuk pintu rumah itu, tak berapa lama keluar seorang wanita paruh baya membukakan pintu untukku, ku pikir itu ibunya, dan ternyata itu memang benar ibunya.

Aku lalu memperkenalkan diriku dan menyampaikan maksud kedatanganku untuk menemui Aza. Tiba-tiba ibu Aza menangis.

"Dulu Aza sering cerita tentang kamu, dia bilang, bertemu denganmu telah memberikan warna yang berbeda disisa waktunya..." ucap ibu Aza sambil mengusap air matanya dengan sebuah tissue. Aku bingung.

"Dulu??? emang sekarang Aza kemana??" tanyaku dengan penasaran.

Ibu Aza tak berkata apapun, Ia lalu mengantarkanku ke sebuah tempat dan meninggalkanku sendiri di sana agar aku bisa leluasa memarahi Aza yang tak menepati janjinya.

"Kau kenapa jahat kali sama aku..!! kau janji kalau kita pasti akan ketemu lagi, kau minta aku datang ke Medan, sekarang aku udah datang Za..., aku juga sudah bawakan melati yang banyak asli dari Kendal untuk kita makan bareng, Melati ini Untukmu Kawan.. Kau jangan diam aja Za..!! bangunlah..!!!" ucapku pada satu raga yang hanya diam bersembunyi dibalik gundukan tanah merah.
Air mataku tak hentinya mengalir, aku tak percaya Aza telah tiada, radang paru-paru telah menghancurkan sebuah janji dan harapan untuk kembali bertemu.

Aku lalu memakan melati yang kubawakan untuk Aza meski sudah agak layu,

"Kau lihat kan Za, aku udah makan melati ini, kau juga mau kan? ini.." Aku lalu menaburkan semua melati yang kubawa di atas pusara Aza.

"Kalau Tuhan yang ingin ketemu aku duluan gimana?"
Ternyata memang Tuhan lebih dulu ingin bertemu dengan Aza, dan aku yakin pertemuan itu pasti lebih indah daripada pertemuanku dengan Aza.

-THE END-